Dengan berbekal kepekaan indra dan didukung imajinasi khayal inilah kita mencoba mengejawantahkan dari sebuah bahasa alam yang terukir indah dengan warna, goresan serta pola yang luar biasa tercipta, dimana alam berharap manusia mampu menangkap pesan lewat gambar gambar yang terekam, terlukis, terbentuk dan terpola sedemikian rupa sebagai lukisan hakiki untuk pengikat dan pengingat kita dengan alam agar harmonisasi jiwa, langkah, berfikir dan bertindak senantiasa selalu selaras dengan alam sehingga mampu menciptakan keseimbangan yang saling membutuhkan dan saling memberi manfaat. Nikmati hasil pena alam ini tapi jangan rusak alam ini dan yakinlah keunikan dari sebuah karya alam ini hanya satu tidak dua tidak pula lima tercipta maka berbanggalah kita memiliki satu atau bahkan lebih dari pesan bahasa alam yang indah tergenggam tanpa ada yang mampu memberikan parameter standard dalam membatasinya lewat penghargaan sebuah nominal angka untuk berpindah kepemilikannya. Nikmati karena : Only One In The World.

Flag Counter

Sabtu, 15 Maret 2014

KI SEMAR


 Ki SEMAR
[ Warna tubuhnya yang keemas-emasan dan kuncungnya itu serta selendangnya/Samir]
Semar berkuncung seperti kanak kanak,namun juga berwajah sangat tua

  [ Berminat Hub: 085205566663 - 081947266663 ]
 

KI SEMAR

Dari segi etimologi, joinboll ( dalam Mulyono 1978 : 28 ) berpendapat bahwa Semar berasal dari sar yang berarti sinar ” cahaya “. jadi Semar berarti suatu yang memancarkan cahaya atau dewa cahaya, sehingga ia disebut juga Nurcahya atau Nurrasa ( Mulyono 1978 : 18 ) yang didalam dirinya terdapat atau bersemayam Nur Muhammad, Nur Illahi atau sifat Ilahiah. Semar yang memiliki rupa dan bentuk yang samar, tetapi mempunyai segala kelebihan yang telah disebutkan itu, merupakan simbol yang bersifat Ilahiah pula ( Mulyono 1978 : 118 – Suseno 1988 : 191 ). Sehubungan dengan itu, Prodjosoebroto ( 1969 : 31 ) berpendapat dan menggambarkan ( dalam bentuk kaligrafi ) bahwa jasat Semar penuh dengan kalimat Allah.
Sifat ilahiah itu ditunjukkan pula dengan sebutan badranaya yang berarti ” pimpinan rahmani ” yakni pimpinan yang penuh dengan belas kasih ( timoer, tt : 13 ). Semar juga dapat dijadikan simbol rasa eling ” rasa ingat ” ( timoer 1994 : 4 ), yakni ingat kepada Yang Maha Pencipta dan segala ciptaanNYA yang berupa alam semesta. Oleh karena itu sifat ilahiah itu pula, Semar dijadikan simbol aliran kebatinan Sapta Darma ( Mulyono 1978 : 35 )

Semar berkuncung seperti kanak kanak,namun juga berwajah sangat tua


[http://sastradududewo.blogspot.com/2013/03/filosofi-semar.html]

 Keterangan Barter:
[Bismillah : Berminat Silahkan Barter dengan Toyota Alphard terbaru 2015 warna merah, pajak harus dilunasi 3 tahun]